Berikutini contoh soal sumber sejarah dan kunci jawaban terbaru. bisa download pdf dan word gratis. Langkah-langkah metode sejarah secara berurutan adalah. a. Kritik, heuristik, analisis, dan penulisan Heuristik merupakan istilah dari bahasa Yunani yang berarti. a. Memperoleh. b. Melaksanakan Kataini berasal dari akar yang sama dalam bahasa Yunani dengan kata "eureka", berarti 'untuk menemukan'. Contoh Langkah Heuristik? Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pernyataan berikut ini yang merupakan contoh langkah heuristik dalam metode sejarah adalah menemukan sumber dengan mendatangi perpustakaan atau arsip nasional. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan berikut ini yang merupakan contoh langkah heuristik dalam metode sejarah adalah menemukan sumber dengan mendatangi perpustakaan atau arsip nasional. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print Langkahlangkah dalam penelitian sejarah harus dilakukan secara bertahap. Berikut langkah-langkahnya. 1. Pemilihan Topik. Langkah petama yang harus dilakukan adalah menentukan topik penelitian. Sejarawan perlu membatasi tulisan sejarah yang hendak ia tulis. Hal tersebut perlu dilakukan karena peristiwa masa lalu manusia sangat luas. Topik Langkah Penelitian Sejarah. Sub Topik: Tahapan verifikasi sumber . 2. Sumber yang digunakan harus memiliki tingkat kelayakan atau kredibilitas sebagai sumber sejarah. Hal ini merupakan langkah yang sangat penting untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian. Langkah tersebut dalam penelitian sejarah termasuk Kritik intern; Kritik Historiografiatau penulisan sejarah dapat dihasilkan melalui metodesejarah. Metode adalah cara, jalan, atau petunjuk pelaksaan teknis. Adapun yang dimaksud dengan penelitian adalah penyelidikan yang seksama dan teliti terhadap suatu masalah, baik untuk mendukung atau menolak suatu teori atau untuk mendapatkan kebenaran. Oleh karena itu dalam konteks ilmu sejarah, metode sejarah adalah proses Metodesejarah diawali dengan mencari jejak-jejak masa lampau dan meneliti jejak-jejak tersebut secara kritis. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari jejak-jejak tersebut, dilakukan penggambaran tentang kejadian masa lampau lalu hasil-hasil rekonstruksi imijinatif tentang masa lampau dibentuk menjadi suatu imajinasi yang bersifat ilmiah. sYqZ. Heuristik – Apakah Grameds akan melakukan penelitian atau bahkan mengerjakan tugas akhir skripsi yang berhubungan dengan sejarah? Apabila iya, maka Grameds perlu mulai berkenalan dan mempelajari istilah heuristik. Dalam ilmu sejarah, istilah heuristik merupakan sebuah metode penelitian. Agar dapat melakukan penelitian topik sejarah dengan baik, maka Grameds perlu memahami metode penelitian heuristik dengan baik lebih dulu. Berikut adalah penjelasan pengertian, contoh penerapan metodenya dan jenis-jenisnya yang perlu diketahui. Simak hingga akhir artikel! Pengertian HeuristikPengertian Menurut Para Ahli1. Carrad2. Dudung Abdurahman3. SjamsudinJenis-Jenis Heuristik1. Jenis Heuristik Berdasarkan Sifatnyaa. Sumber primerb. Sumber sekunder2. Jenis Heuristik Berdasarkan Sumber Sejarahnyaa. Sumber tertulisb. Sumber lisanc. Benda-benda peninggalanStrategi Heuristik1. Penemuan Discovery2. Penyelidikan InquiryBagian dalam Strategi Heuristik1. Ketersediaan2. Keterwakilan3. Penyesuaian dan penahan4. KeakrabanTahapan Penelitian Heuristik1. Menentukan tema dan judul penelitian2. Mencari sumber data sejarah3. Mengunjungi lokasi peristiwa4. Mengkaji serta menganalisis sumber sejarah5. Menyusun laporan dari hasil analisis sumber sejarahContoh Heuristik dalam Penelitian Secara harfiah, heuristik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata heuriskein yang artinya adalah menemukan. Secara umum, heuristik dapat diartikan sebagai seni atau suatu ilmu pengetahuan yang memiliki hubungan dengan sebuah penemuan baru atau sebuah solusi yang dapat memecahkan suatu masalah. Menurut sumber lainnya heuristik dideskripsikan sebagai cara untuk menunjukan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang, agar orang tersebut dapat memecahkan suatu masalah dan masalah tersebut bisa segera selesai dan tuntas. Dalam ilmu sejarah, istilah ini dikenal sebagai salah satu metode penelitian dan didefinisikan sebagai serangkaian tahapan dalam proses pengumpulan sumber-sumber dari berbagai jenis data penelitian yang berkaitan dengan topik riset mengenai sosial budaya, adat istiadat, stratifikasi sosial serta pergaulan keseharian yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, wawancara dan lain sebagainya. Sederhananya, heuristik merupakan sebuah aturan yang sederhana serta efisien yang umum digunakan oleh manusia untuk dapat membentuk penilaian pada suatu hal dan bisa digunakan pula untuk membuat suatu keputusan. Sementara itu dalam ilmu sejarah, ada pula istilah teknik sejarah. Istilah ini dapat disebut pula sebagai metode heuristik. Dengan menggunakan penerapan teknik heuristik, maka seseorang dapat menyelesaikan suatu masalah, menemukan sesuatu serta membuat suatu keputusan. Selain secara umum, para ahli juga mengemukakan pendapatnya masing-masing seperti J. Rainer. Meskipun secara umum heuristik didefinisikan sebagai bagian dari ilmu sejarah, akan tetapi J. Rainer memiliki pendapat berbeda. Rainer berpendapat bahwa heuristik bukanlah bagian dari sebuah ilmu, melainkan sebuah seni. Ia berpendapat bahwa heuristik merupakan suatu keterampilan yang digunakan untuk menemukan sesuatu, mengulas bibliografi serta dapat digunakan pula untuk mengoreksi kumpulan catatan. Bagi J. Reiner heuristik merupakan salah satu cara yang digunakan oleh seseorang dengan melibatkan keterampilan yang ia miliki untuk menemukan suatu hal yang memiliki hubungan dengan sejarah maupun peristiwa yang telah terlewatkan. Keterampilan tersebut, dapat membuat seseorang menuliskan sebuah ulasan pada sebuah bibliografi. Sekaligus menganalisis, menemukan serta mengoreksi catatan dari peristiwa yang sudah terjadi. Pengertian Menurut Para Ahli Selain J. Rainer, ahli lain pun turut mengemukakan pendapatnya tentang definisi heuristik. 1. Carrad Heuristik menurut Carrad merupakan sebuah langkah awal yang digunakan untuk mendapatkan sumber atau asal, materi serta data yang memiliki kaitan dengan sejarah yang dapat digunakan dalam kegiatan yang akan atau tengah dilakukan. 2. Dudung Abdurahman Dalam bukunya yang terbit pada tahun 1990, Dudung Abdurahman berpendapat bahwa heuristik merupakan teknik riset yang digunakan dalam historiografi melalui keterampilan untuk menemukan, mengenali serta merinci terkait topik-topik tertentu dengan menggunakan catatan kecil. 3. Sjamsudin Sjamsudin berpendapat bahwa heuristik merupakan langkah pertama yang digunakan pada penelitian sejarah untuk mendapatkan data-data penelitian. Saat ini, heuristik lebih identik digunakan dalam kegiatan penelitian. Keterampilan heuristik dapat membantu seseorang untuk menemukan data penting mengenai sejarah yang dinilai relevan dengan topik penelitian. Ketika mempelajari sejarah, peneliti membutuhkan bukti yang kuat untuk dapat menarik suatu kesimpulan. Karena penemuan tersebut akan dipublikasikan serta dikenal oleh khalayak umum, sehingga peneliti tidak dapat asal menyimpulkan dari opini, pendapat maupun perkiraan. Peneliti harus menemukan dasar serta bukti yang konkrit. Dalam proses menemukan bukti inilah, keterampilan heuristik yang dimiliki oleh peneliti dibutuhkan. Heuristik juga dapat membantu menemukan data dengan baik serta akurat, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Jenis-Jenis Heuristik Seiring dengan perkembangannya, heuristik kemudian dapat disebut sebagai salah satu sumber sejarah, karena heuristik merupakan suatu proses untuk menemukan bukti sejarah serta membentuk suatu rangkaian peristiwa yang konkrit serta pernah terjadi sebelumnya. 1. Jenis Heuristik Berdasarkan Sifatnya Dalam penerapannya, heuristik dapat dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan sifatnya. Berikut penjelasannya. a. Sumber primer Jenis heuristik yang pertama adalah sumber primer, yaitu serangkaian sumber sejarah yang diperoleh langsung dari orang maupun pelaku yang mengalami peristiwa sejarah tersebut. Contohnya ketika menyusun biografi seorang tokoh, maka peneliti dapat memperoleh data melalui wawancara langsung dengan tokoh tersebut. Data yang didapatkan melalui wawancara dengan tokoh, dapat disebut sebagai sumber primer. Sumber primer tidak hanya didapatkan melalui hasil wawancara dengan pelaku langsung saja, akan tetapi juga dapat diperoleh melalui sumber valid lainnya seperti foto, naskah, catatan harian bahkan video. b. Sumber sekunder Sumber sekunder merupakan suatu serangkaian sumber sejarah yang didapatkan bukan dari pelaku langsung atau orang yang mengalami sejarah tersebut, akan tetapi melalui orang lain yang dekat dengan orang tersebut, keluarga pelaku atau seseorang yang ikut langsung dan mengalami peristiwa. Seluruh sumber data yang disampaikan selain dari tokoh yang mengalami sejarah sendiri masuk dalam sumber sekunder. Contohnya ketika peneliti menulis biografi seorang tokoh yang sudah meninggal, sehingga peneliti tidak mungkin mendapatkan sumber sekunder. Akan tetapi, peneliti dapat mendapatkan sumber sekunder dengan mewawancarai orang terdekat, keluarga dan mencari sumber sejarah lain tentang tokoh tersebut. Sumber sekunder dalam heuristik, juga dapat berbentuk laporan hasil penelitian, ensiklopedia, buku-buku, catatan lapangan dan lainnya. Sehingga sumber sekunder sebenarnya memiliki bentuk yang lebih luas daripada sumber primer dan dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 2. Jenis Heuristik Berdasarkan Sumber Sejarahnya Berdasarkan bentuk sumber sejarahnya, heuristik dibagi menjadi tiga. Berikut penjelasannya. a. Sumber tertulis Sesuai dengan namanya, sumber tertulis dalam heuristik merupakan sumber sejarah yang sifatnya tertulis atau dalam bentuk tulisan. Contohnya seperti naskah perjanjian, buku catatan harian, notulen dan lain sebagainya. b. Sumber lisan Sumber sejarah juga dapat diperoleh secara lisan dari hasil wawancara dengan tokoh, kerabat atau dengan mendengarkan cerita dari masyarakat yang tinggal di lokasi bersejarah yang tengah diteliti. c. Benda-benda peninggalan Jenis heuristik ketiga berdasarkan sumber sejarahnya adalah benda peninggalan dengan bentuk dan jenis-jenis tertentu. Contohnya seperti benda kuno, artefak, tulang belulang dan lainnya. Strategi Heuristik Heuristik tidak hanya digunakan untuk kegiatan penelitian keilmuan sejarah saja. Keterampilan heuristik juga diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Ketika digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, maka dosen maupun guru dapat memilih salah satu dari dua strategi heuristik. Berikut penjelasan tentang strategi heuristik. 1. Penemuan Discovery Menurut Suryosubroto, strategi pertama dalam keterampilan heuristik merupakan penemuan atau discovery. Menemukan merupakan salah satu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran pada perseorangan, sebelum akhirnya sampai pada generalisasi. Sehingga dengan metode penemuan ini, seorang pengajar dapat fokus pada satu peserta didik saja untuk mengetahui masalah peserta didik dalam proses belajar. Sekaligus untuk memastikan bahwa peserta didik dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik. Sementara itu, dalam kegiatan penelitian keahlian heuristik dengan metode discovery merupakan suatu proses untuk menemukan sumber sejarah dengan cara mencari sumber-sumber sejarah tersebut. Contohnya seperti mencari peninggalan sejarah yang ada di perpustakaan untuk sumber sekunder berbentuk tulisan. 2. Penyelidikan Inquiry Menurut Wina Sanjaya, strategi penyelidikan dalam metode pembelajaran merupakan metode yang menekankan pada aktivitas siswa untuk aktif dalam proses berpikir secara kritis serta analitis. Sementara itu dalam kegiatan penelitian, metode penyelidikan atau inquiry merupakan suatu proses penyelidikan untuk mendapatkan berbagai sumber data yang valid. Untuk memperolehnya, bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh sumber data dan melakukan wawancara atau sebagainya. Bagian dalam Strategi Heuristik Selain sebagai metode pembelajaran, strategi heuristik sebagai pemecah masalah untuk suatu penelitian dapat dibagi menjadi empat bagian, di antaranya adalah ketersediaan, keterwakilan, keakraban dan penyesuaian atau penahan. Berikut penjelasannya. 1. Ketersediaan Heuristik ketersediaan beroperasi pada gagasan bahwa apabila sesuatu dapat dipanggil ulang, maka hal tersebut adalah sesuatu hal yang penting atau setidaknya memiliki nilai yang lebih penting daripada sebuah solusi alternatif agar dapat mudah diingat, sebab informasi mudah didapatkan. 2. Keterwakilan Digunakan ketika peneliti membuat penilaian mengenai probabilitas yang subjektif dari suatu peristiwa atau informasi dengan cara cara menentukan sejauh mana peristiwa tersebut memiliki kemiripan karakteristik atau apakah peristiwa tersebut dapat mencerminkan fitur yang menonjol dari suatu proses yang dihasilkan. 3. Penyesuaian dan penahan Digunakan untuk mempengaruhi cara orang dalam menilai probablitias secara intuitif. Di mana orang akan memulai dari titik referensi yang disarankan secara implisit dan digunakan untuk membuat penyesuaian untuk mencapai suatu perkiraan berupa informasi tambahan. 4. Keakraban Didefinisikan untuk menilai suatu peristiwa yang penting, karena lebih akrab dalam ingatan. Heuristika keakraban didasarkan pada penggunaan skema maupun tindakan masa lalu. Tahapan Penelitian Heuristik Selain dengan dua strategi heuristik tersebut, dalam melakukan penelitian sejarah dengan metode heuristik, peneliti harus mengetahui serta memahami tahapan-tahapan penelitian dengan metode heuristik. Berikut penjelasannya. 1. Menentukan tema dan judul penelitian Tema dan judul penelitian merupakan hal pertama yang harus ditentukan dalam penelitian. Tidak hanya dalam penelitian sejarah saja, akan tetapi juga penelitian dengan keilmuan lainnya. Tema yang diambil oleh peneliti, harus memiliki hubungan dengan peristiwa bersejarah serta telah diketahui oleh khalayak umum. Contohnya seperti sejarah perkembangan kota Jakarta dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini atau tema lainnya mengenai sejarah Indonesia. Ada banyak sekali peristiwa sejarah yang dapat dijadikan topik maupun teman penelitian sejarah. Apabila bingung, Grameds bisa mencoba menyesuaikan dengan referensi yang paling banyak atau mudah ditemukan atau sesuaikan dengan keinginan dan penguasaan pokok bahasan Grameds. 2. Mencari sumber data sejarah Setelah menentukan tema serta judul penelitian, maka Grameds perlu menentukan mencari sumber sejarah. Sumber sejarah dalam metode penelitian heuristik dapat ditemukan dari berbagai sumber sesuai dengan jenisnya, seperti sumber primer maupun sekunder. Grameds juga bisa menggabungkan berbagai bentuk sumber untuk saling melengkapi data penelitian. Karena satu tema penelitian, dapat memiliki beberapa sumber sejarah dengan berbagai bentuk, sehingga dengan menggabungkan sumber sejarah akan menguatkan data penelitian Grameds. 3. Mengunjungi lokasi peristiwa Sumber sejarah tidak bisa didapatkan hanya dengan mencari satu sumber sekunder saja. Sehingga, Grameds juga perlu mencari sumber primer dengan mengunjungi lokasi peristiwa. Sehingga, Grameds sebagai peneliti akan menemukan sumber yang lebih banyak serta kompleks. Contohnya jika Grameds mengambil tema penelitian sejarah Majapahit, maka Grameds dapat mengunjungi Jawa Timur atau Mojokerto atau tempat lain yang dulunya diketahui menjadi lokasi dari kerajaan Majapahit. 4. Mengkaji serta menganalisis sumber sejarah Tahapan paling penting dalam penelitian adalah mengkaji serta menganalisis seluruh sumber sejarah yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Kemudian Grameds, sebagai peneliti perlu membahas sumber-sumber sejarah tersebut satu per satu dengan sistematis. Contohnya dimulai dari menjelaskan tanggal terjadinya peristiwa yang diteliti, penyebab serta solusi untuk menyelesaikannya ketika kejadian tersebut berlangsung. 5. Menyusun laporan dari hasil analisis sumber sejarah Tahap akhir dalam penyusunan penelitian dengan metode heuristik adalah menyusun laporan dari hasil analisis sumber sejarah, dalam bentuk artikel ilmiah. Apabila Grameds melakukan penelitian tersebut sebagai tugas akhir kuliah seperti skripsi, maka Grameds perlu menyusun laporan sesuai dengan aturan penulisan skripsi secara umum. Contoh Heuristik dalam Penelitian Dari penjelasan di atas, apakah Grameds masih bingung bagaimana cara menerapkan metode heuristik dalam penelitian sejarah? Apabila masih bingung, berikut contoh heuristik dalam penelitian yang perlu Grameds ketahui. Untuk menerapkan metode heuristik dalam sebuah penelitian, maka Grameds perlu memilih tema dan judul yang memiliki hubungan dengan sejarah. Contohnya seperti sejarah pertumbuhan Kerajaan Majapahit di Indonesia, seperti yang diketahui bahwa Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Indonesia pada masanya. Oleh karena itu, dalam proses penelitian, Grameds perlu mencari sumber yang menjelaskan mengenai Kerajaan Majapahit secara sistematis. Seperti proses kelahiran, kapan mulai dibangun keberadaan Kerajaan Majapahit hingga masa-masa keruntuhan kerajaan. Seluruh proses ini harus dilakukan hingga mencapai proses penyusunan laporan sejarah Kerajaan Majapahit. Contoh lain dari heuristik dalam penelitian dengan mengambil tema pengeboman pada Kota Hiroshima. Ketika membuat judul penelitian, maka lebih baik Grameds merangkai judul yang rinci dan mengerucut, sehingga pembahasan penelitian jelas mengenai topik tersebut. Contohnya “Pengeboman Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945” dengan judul tersebut, maka berikut penulisan penelitian secara sistematis dengan metode heuristik. Mencari sumber sejarah yang menjelaskan mengenai surat perintah pengeboman Kota Hiroshima yang dikeluarkan pada 5 Agustus 1945. Mencantumkan foto-foto bom atom dengan julukan little boy yang dijatuhkan di atas Kota Hiroshima. Menjelaskan siapa saja para pelaku sejarah dari pengeboman Kota Hiroshima dan salah satunya adalah pilot pesawat bernama Enola Gay Paul Tibbet. Menjelaskan mengenai pesawat yang dikendarai oleh Enola Gay sebagai bentuk benda peninggalan sejarah dari pengeboman Kota Hiroshima. Setelah mendapatkan sumber-sumber sejarah tersebut, maka penting bagi Grameds sebagai peneliti untuk memverifikasi data penelitian. Sehingga hasil penelitian valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Itulah penjelasan mengenai heuristik sebagai sebuah metode penelitian sejarah. Apabila Grameds masih bingung dengan heuristik atau ingin mencari tahu lebih lanjut tentang metode penelitian lain dalam keilmuan lain, Grameds dapat mencari tahu dengan membaca buku terkait metode penelitian. Buku-buku terkait heuristik bisa Grameds dapatkan di Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu menyediakan beragam buku sesuai dengan kebutuhan Grameds, termasuk informasi tentang metode penelitian, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa BACA JUGA Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian yang Sering Dipakai 5 Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, sampai Campuran Pengertian Penelitian, Pengembangan, Fungsi & Cirinya Desain Penelitian Pengertian, Fungsi, Klasifikasi, dan Bentuknya Hipotesis Penelitian Pengertian, Jenis, dan Cara Penyusunannya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Setiap peneliti sejarah pasti menggunakan langkah-langkah atau prosedur-prosedur tertentu dalam penelitiannya. Langkah-langkah itu yang disebut dengan metode ilmiah yaitu pedoman yang digunakan dalam meneliti suatu peristiwa sejarah. Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah penelitian tersebut meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber atau data heuristik, verifikasi kritik sumber, interpretasi, dan penulisan historiografi. Ketika langkah pertama yaitu pemilihan topik telah dilakukan, maka proses selanjutnya adalah mengumpulkan daya sebanyak-banyaknya terkait topik yang sudah dipilih. Dengan kata lain. Mengumpulkan bukti-bukti sejarah. Bukti sejarah adalah peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan aktivitas manusia pada masa lampau yang dapat mendukung kebenaran dari peristiwa yang diteliti. Bukti sejarah merupakan data atau informasi penting untuk menyingkap kebenaran suatu peristiwa sejarah. Istilah lazim untuk proses pengumpulan bukti-bukti atau data ini adalah heuristik, berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti mencari atau menemukan. Data adalah kumpulan fakta atau informasi yang menjadi dasar bagi analisis dan interpretasi peneliti. Informasi-informasi tersebut disebut sumber sejarah. Berdasarkan cara mendapatkannya, terdapat dua jenis sumber, yaitu. Sumber primer, berupa wawancara langsung kepada pelaku atau saksi sejarah, dokumen asli, laporan atau catatan, foto, benda peninggalan, dan artefak. Sumber sekunder, berupa informasi yang diperoleh dari teks, koran, majalah, ensiklopedia, tinjauan penelitian dan referensi-referensi lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D. Memahami arti penelitian dalam sejarah senantisa melibatkan serangkaian pengembangan pemahaman masa lalu melalui pemeriksaan dan interpretasi berupa bukti sejarah. Dimana untuk bukti sejarah ini dapat berupa teks, peninggalan fisik situs bersejarah, data rekaman, gambar, peta, artefak, dan sebagainya. Oleh karena itulah sangatlah wajar jikalau tugas sejarawan adalah menemukan bukti, menganalisis konten dan biasnya, menguatkannya dengan bukti lebih lanjut,s serta menggunakan bukti tersebut untuk mengembangkan interpretasi peristiwa masa lalu yang memiliki signifikansi untuk saat ini. Tetapi yang pasti, dalam penelitian sejarah sendiri terdapat empat tahapan penting bagi seorang sejarawan untuk melangsungkan riset, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Secara harfiah istilah heuristik dalam sejarah berasal dari Bahasa Yunani yaitu “heurishein” yang memiliki arti memperoleh atau mendapatkan. Sehingga dalam konteks inilah sebuah topik penelitian tentang sejarah khususnya pengunaan heuristik menjadi tahap pertama yang harus dilakukan, karena pada tahap ini peneliti mencari dan menemukan sumber-sumber sejarah yang dibutuhkan. Pengertian Heuristik Heuristik adalah serangkaian tahapan dalam pengumpulan sumber-sumber dari berbagai jenis data penelitian sejarah yang berkaitan dengan topik riset prihal adat istiadat, sosial budaya, stratufikasi sosial, dan peragulan keseharian melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan lain sebagainya. Pengertian Heuristik Menurut Para Ahli Adapun definisi heuristik menurut para ahli, antara lain; Dudung Abdurrahman 1990, Heuristik adalah teknik riset yang dipergunaan dalam histiografi melalui ketrampilan dalam menemukan, merinci, dan mengenali terkait topik tertentu dengan mempergunkanan catatan-catanan kecil. Sjamsuddin 2007, Definisi heuristik adalah langkah pertama yang dipergunakan dalam penelitian sejarah untuk mendapatkan data penelitian. Jenis Heuristik dalam Sumber Sejarah Adapun untuk bentuk sumber sejarah yang bisa dipergunakan dalam tahap heuristik bisa dibedakan menjadi dua, yaitu Sumber primer Sumber sejarah primer yaitu serangkaian sumber sejarah yang berasal dari para pelaku sejarah secara langsung. Misalnya naskah, prasasti, artefak, dokumen-dokumen, foto, bangunan, catatan harian, hasil wawancara, video, dan lain-lain. Sumber sekunder Sumber sejarah sekunder dalam heuristik yaitu sumber sejarah yang bukan berasal dari pelaku sejarah, melainkan dari pihak lain di luar para pelaku sejarah misalnya peneliti. Benda-benda yang termasuk dalam katgeori sumber sekunder misalnya laporan penelitian, ensiklopedia, catatan lapangan peneliti, buku, dan lain-lain. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh seorang peneliti ketika mengumpulkan sumber-sumber sejarah melalui telaah heuristik, diantaranya yaitu Bahasa Bahasa dapat menjadi tantangan tersendiri ketika mengumpulkan sumber sejarah karena bahasa yang digunakan dalam sumber sejarah bukan bahasa yang digunakan ketika ini, sehingga sulit dipahami. Sebagai contoh Bahasa Indonesia kuno atau Bahasa Belanda kuno. Usia sumber sejarah Usia sumber sejarah dapat menjadi tantangan karena banyak sumber sejarah yang usianya sudah tua, sehingga sangat rapuh apabila disentuh/digunakan. Akses sumber sejarah Tantangan yang satu ini disebabkan karena tidak semua orang dapat mengakses sumber sejarah yang dibutuhkan. Sulit dipahami Terdapat beberapa catatan sejarah yang menggunakan tulisan tangan dan terkadang sulit dipahami, sehingga hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri ketika mengumpulkan sumber sejarah. Contoh Heuristik dalam Penelitian Sejarah Untuk memberikan pemahaman lebih mendalam. Berikut ini contoh penelitian sejarah dalam tahapan heuristik. Antara lain; No Contoh 1 Misalnya saja tahapan heuristik dalam sejarah ini ialah proses penelitian tentang sejarah kerajaan Majapahit di Indonesia sebagai salah satu kerjaan terbesar. Maka, tahapan heuristik dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulan bukti dan sumber sejarah. Langkahnya bisa dilakukan dengan sumber dalam negeri berupa adanya Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, dan Kitab Sundayana. Sedangkan untuk sumber dari luar negeri bisa mengumpulan catatan berita dari Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming pada Tahun 1368 sampai dengan 1643. Sedangkan sebagai bukinya bisa mengklarifikasikan bukti berpa adanya candi yang dibangun pada kerjaan ini, dan lain sebagainya. Dari penjelasan yang dikemukakan, maka dapatlah dikatakan bahwa heuristik dalam sejarah adalah bentuk kegiatan yang berkaitan dengan tahapan terkait pencarian dan pengumpulan sumber dengan mempergunakan metode penelitian sejarah. Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian heuristik menurut para ahli, jenis tahapan, dan contohnya dalam penelitian. Semoga saja mampu memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.