Manfaatdan Keunggulan Aplikasi Payroll. Aplikasi payroll mempunyai berbagai macam manfaat dan keunggulan untuk perusahaan dalam membagikan gaji bulanannya kepada setiap karyawan. Manfaat dan keunggulan tersebut diantaranya adalah: 1. Menghitung Jumlah Gaji Beserta Potongannya.
NUNUKAN- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Abdul Munir memastikan gaji buruh perkebunan kelapa sawit di Nunukan mampu bersaing dengan gaji Pekerja Migrant Indonesia (PMI) di Malaysia. Menurutnya, gaji perusahaan di Nunukan selalu mengacu pada Upah Minimum Provinsi (UMP).
Dankami minta tidak ada pemutusan hubungan kerja dengan karyawan," ujarnya. Dia menyebutkan, pembayaran gaji karyawan menunggak pada perusahaan bergerak bidang perkebunan kelapa sawit berkisar Rp1 miliar lebih. Itu tunggakan terhitung sejak September 2019 sampai sekarang. "Hitungannya satu karyawan saja sekitar Rp50 juta.
Bersediaditempatkan di lingkungan perkebunan kelapa sawit di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kutai Barat (Kalimantan Timur) dan Morowali (Sulawesi Tengah). Lowongan Kerja Guru PAUD Yayasan Tunas Lestari Sejahtera - Jakarta | Dibuka : 2 Juli 2022 - 30+ hari yang lalu
GajiPemanen Kelapa Sawit. Sebelum anda memutuskan untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit ada baiknya anda tahu gambaran besar kecilnya penghasilan bekerja di perkebunan kelapa sawit. Besar kecilnya jumlah yang diterima masing - masing pekerja tentunya beda-beda. Itulah tadi gambaran gaji pekerja perkebunan kelapa sawit. Sekarang keputusan
Lihatpenghasilan KELAPA SAWIT yang dikumpulkan langsung dari karyawan dan lowongan pekerjaan di Indeed. Cari Lowongan Kerja. Ulasan Perusahaan. Cari Info Gaji. Unggah CV pribadi. Masuk. Masuk. Perusahaan: Pasang Lowongan Kerja Telusuri semua gaji KELAPA SAWIT menurut kategori.
PersyaratanKerja Karyawan di Perusahaan Kelapa Sawit. Pria minimal usia 18 tahun dan maksimal berusia 24 tahun. Bagi lulusan SMK memiliki nilai rata-rata minimal 7, dan bagi lulusan D3/D4/S1 memiliki IPK minimal 3.00. Bersedia ditempat pada wilayah kerja perusahaan kelapa sawit terkait.
Lihatpenghasilan Perkebunan Kelapa Sawit yang dikumpulkan langsung dari karyawan dan lowongan pekerjaan di Indeed. Info gaji berasal dari 29 poin data yang dikumpulkan langsung dari karyawan, pengguna, dan lowongan di Indeed dalam kurun 36 bulan terakhir. Perlu diperhatikan bahwa semua jumlah gaji adalah perkiraan berdasarkan masukan dari
skuEJ. Mataram_Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan membuka ribuan kesempatan kerja bagi pekerja perkebunan asal NTB. Pada tahap pertama ini, PT. Abinggo yang punya kantor Cabang pada PT. Primadaya Pratama Pandukarya yang beralamat di Grimak Lombok Barat itu, telah mengantongi kuota sebanyak orang pekerja. “Kuota tersebut, terdiri dari 500 orang pekerja untuk perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, 450 orang untuk Kalimantan Barat dan orang untuk Kalimantan Timur. Dan akan terus bertambah lagi, karena masih proses negoisasi,” ungkap Direktur PT. Abinggo B. Banga, Wu Cui pada kegiatan pembinaan operasionalisasi pelayanan penempatan tenaga kerja AKAD Antar kerja antar Daerah dan AKL Antar kerja Lokal yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, di LTSA Jl. Mahoni Udayana Mataram, Rabu 15/6-2021. Pada acara yang dibuka Kadisnakertrans Provinsi NTB, Gede Putu Aryadi dan menghadirkan narasumber dari BP2MI Mataram serta para Pejabat Fungsional pengantar kerja tersebut, diikuti oleh 60 orang pekerja yang kesemuanya merupakan warga NTB, bahkan sebagian diantaranya merupakan eks PMI perkebunan sawit yang dipulangkan dari Malaysia, karena negara tersebut, kini tengah lock down. Wu Cui menyebut bahwa penghasilan perbulan yang akan diterima para pekerja ini cukup menjanjikan. Perbulannya berkisar antara Rp. 5 juta hingga Rp. 13 juta tergantung produktivitas pekerjanya. ” Ini tidak kalah dengan Malaysia, bahkan lebih baik”, tegasnya. Gambar Direktur PT. Abinggo B. Banga, Wu Cui melakukan sosialisasi penempatan penempatan tenaga kerja AKAD Antar kerja antar Daerah dan AKL Antar kerja Lokal, di LTSA Mataram Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan dengan ditutupnya pengiriman Pekerja Migran PMI ke Malaysia. Maka PMI NTB yang dipulangkan dari Malaysia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bekerja di perkebunan kepala sawit yang ada di Indonesia, termasuk Kalimantan. “Penghasilannya tak kalah dengan bekerja di perkebunan sawit di Malaysia. Malah ini lebih prospektif. PMI yang dipulangkan lebih baik bekerja di dalam negeri. Kita bisa mengawasi, dan pemenuhan jaminan sosial serta hak-hak lainnya bisa lebih tertib,” kata Aryadi. Ia meminta kepada perusahaan, agar transparan dan benar-benar memperhatikan terhadap hak-hak para pekerja. Mulai dari transparansi dalam perjanjian kerja yang detail mengatur tentang besaran gaji, perlindungan asuransi dalam bentuk Jamsostek dan aspek perlindungan lainjya agar dipenuhi oleh perusahaan. Sedangkan kepada para pekerja yang nantinya berangkat ke Kalimantan, Aryadi berpesan agar senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengikuti prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan serta disiplin penerapan protokol kesehatan. Ia menjelaskan, masyarakat tidak dipungut biaya, karena akan diberangkatkan oleh perusahaan sebelum pemberangkatan, calon pekerja perkebunan kelapa sawit tersebut akan dilatih terlebih dahulu. Mereka dibekali terkait dengan hak dan kewajibannya di sana.“Termasuk jaminan sosialnya, biar dia mengetahui. Setelah itu, kita serahkan ke perusahaan yang mengirim,” ucapnya. Gede menyebutkan jumlah pekerja asal NTB yang sudah direkrut sebanyak 500 orang. “Pemberangkatan tak dipungut biaya. Untuk pendaftaran bisa menghubungi kantor cabang perusahaannya yang ada di Lombok Barat serta berkoordinasi dengan Disnakertrans kabupaten/kota,” pungkasnyaTim_Disnakertrans
– Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan membuka ribuan kesempatan kerja bagi pekerja perkebunan asal NTB. Pada tahap pertama ini, PT. Abinggo yang punya kantor Cabang pada PT. Primadaya Pratama Pandukarya yang beralamat di Grimak Lombok Barat itu, telah mengantongi kuota sebanyak orang pekerja. Itu dijelaskan Direktur PT. Abinggo B. Banga, Wu Cui pada kegiatan pembinaan operasionalisasi pelayanan penempatan tenaga kerja AKAD Antar kerja antar Daerah dan AKL Antar kerja Lokal yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, di LTSA di Udayana Mataram, Rabu, 15 Juni 2021. “Kuota tersebut, terdiri dari 500 orang pekerja untuk perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, 450 orang untuk Kalimantan Barat dan 1000 orang untuk Kalimantan Timur. Dan akan terus bertambah lagi, karena masih proses negoisasi,” katanya. Pada acara yang dibuka Kadisnakertrans Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi dan menghadirkan narasumber dari BP2MI Mataram serta para pejabat fungsional pengantar kerja tersebut, diikuti oleh 60 orang pekerja yang kesemuanya merupakan warga NTB, bahkan sebagian di antaranya merupakan eks PMI perkebunan sawit yang dipulangkan dari Malaysia, karena negara tersebut, kini tengah lockdown. Wu Cui menyebut bahwa penghasilan perbulan yang akan diterima para pekerja ini cukup menjanjikan. Perbulannya berkisar antara Rp5 juta hingga Rp13 juta tergantung produktivitas pekerjanya. ” Ini tidak kalah dengan Malaysia, bahkan lebih baik,” katanya. Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan dengan ditutupnya pengiriman Pekerja Migran PMI ke Malaysia. Maka PMI NTB yang dipulangkan dari Malaysia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bekerja di perkebunan kepala sawit yang ada di Indonesia, termasuk Kalimantan. “Penghasilannya tak kalah dengan bekerja di perkebunan sawit di Malaysia. Malah ini lebih prospektif. PMI yang dipulangkan lebih baik bekerja di dalam negeri. Kita bisa mengawasi, dan pemenuhan jaminan sosial serta hak-hak lainnya bisa lebih tertib,” kata Aryadi. Ia meminta kepada perusahaan, agar transparan dan benar-benar memperhatikan terhadap hak-hak para pekerja. Mulai dari transparansi dalam perjanjian kerja yang detail mengatur tentang besaran gaji, perlindungan asuransi dalam bentuk Jamsostek dan aspek perlindungan lainjya agar dipenuhi oleh perusahaan. Sedangkan kepada para pekerja yang nantinya berangkat ke Kalimantan, Aryadi berpesan agar senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengikuti prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan serta disiplin penerapan protokol kesehatan. Ia menjelaskan, masyarakat tidak dipungut biaya, karena akan diberangkatkan oleh perusahaan tersebut. Namun, sebelum pemberangkatan, calon pekerja perkebunan kelapa sawit tersebut akan dilatih terlebih dahulu. Mereka dibekali terkait dengan hak dan kewajibannya di sana. “Termasuk jaminan sosialnya, biar dia mengetahui. Setelah itu, kita serahkan ke perusahaan yang mengirim,” ucapnya. Gde menyebutkan jumlah pekerja asal NTB yang sudah direkrut sebanyak 500 orang. “Pemberangkatan tak dipungut biaya. Untuk pendaftaran bisa menghubungi kantor cabang perusahaannya yang ada di Lombok Barat serta berkoordinasi dengan Disnakertrans kabupaten/kota,” red
JAKARTA - Produk sawit Indonesia masih tetap diperlukan Eropa meski ada UU Anti Deforestasi atau Europe Deforestation Regulations EUDR. Terlebih, kebutuhan konsumsi domestik akan minyak nabati di Benua Biru belum terpenuhi dan masih mengandalkan impor. Di samping itu peningkatan permintaan bahan bakar biodiesel di Uni Eropa merupakan peluang bagi kelapa sawit untuk terus melakukan penetrasi pasar. Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS, Achmad Maulizal Sutawijaya, mengatakan sekitar 60 persen produk minyak sawit Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor artinya Indonesia berkontribusi terhadap ketersediaan barang konsumsi, pangan dan energi untuk dunia. Dengan perkiraan populasi global mencapai sekitar 9,8 miliar pada 2050, peningkatan kepadatan penduduk perkotaan, diprediksi akan ada tambahan kebutuhan 200 juta ton minyak nabati di masa depan yang dapat dipenuhi oleh minyak sawit karena minyak nabati yang paling efisien dan paling produktif. “Namun dengan implementasi EUDR pada 2023, produsen biodiesel sawit di Indonesia perlu meningkatkan aspek sustainability dari rantai pasoknya sehingga pangsa pasar bahan baku industri biodiesel di Uni Eropa tidak menurun,” kata Mauli dalam acara diskusi bertajuk “Mengintegrasikan Industri Hulu Hingga Hilir Sawit Berkelanjutan”, Rabu 7/6/2023. Dia mengatakan sektor sawit di Indonesia yang melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja, dapat terus mendorong Product Domestik Bruot PDB di sektor perkebunan pada angka yang positif, sehingga PDB Indonesia di triwulan III 2022 dapat bertumbuh positif di angka 5,72 persen. Dimana volume ekspor minyak sawit pada 2022 mencapai 34,67 juta ton dengan nilai ekspor sebesar Rp34,5 JugaUni Eropa Jegal Sawit Indonesia! Gapki Cari Pasar Ekspor BaruUU Deforestasi Eropa Jadi Ancaman Buat Petani Sawit SwadayaSawit RI Terjegal Eropa, Pakar Pemerintah Harus Siapkan Kebijakan Balasan! “Kebijakan pungutan ekspor telah berhasil mendorong hilirisasi dengan komposisi ekspor CPO yang terus menurun. Disamping itu, capaian kinerja imbal hasil dana kelolaan BPDPKS di tahun 2022 mencapai Rp800 miliar atau naik 123,31 persen,” katanya. Menurut Mauli, guna mendukung industri sawit akan dilakukan landasan strategi komunikasi untuk wilayah Uni Eropa melalui empat langkah yakni, pertama, Legal Actions untuk menyelesaikan permasalahan diskriminasi terkait perdagangan kelapa sawit Indonesia. Kedua, Bilateral relationships untuk Menjalin hubungan bilateral sebagai upaya persuasive antar negara untuk meredam tren diskriminasi kelapa sawit pada negara-negara Uni Eropa. Ketiga, Certification untuk menerapkan sertifikasi sustainable yang diakui internasional untuk menembus pasar ekspor. “Serta keempat media coverage dengan memanfaatkan channel komunikasi yang paling dipercaya di tiga negara -[Jerman, Prancis dan Belgia],” ungkap Mauli. Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kemenko, Khadikin menuturkan produksi CPO Indonesia telah berkontribusi hingga 51 persen dari pasokan minyak sawit yang dikonsumsi masyarakat dunia. Peranan Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia ini, menjadi sangat penting keberadaannya, lantaran konsumsi masyarakat global selalu mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya. Dia mengatakan sampai hingga saat ini jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia telah sebanyak yang tersebar di 26 provinsi. Dimana kapasitas produksi telah mencapai 84,8 juta ton dengan utilisasi sekitar 55 persenmenghasilkan 47 juta ton minyak sawit mentah CPO. “Indonesia merupakan negara Penghasil kelapa sawit nomor pertama di Dunia dengan pangsa pasar 55 persen dari pasar global,” katanya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Rio Sandy Pradana Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam