Aktivitaspembakaran bahan bakar fosil terbesar bersumber dari pembangkit listrik dan aktivitas transportasi, atau bisa dikategorikan sebagai penggunaan energi. Aktivitas pertanian dan peternakan menjadi penyumbang terbesar emisi gas metana. Kotoran hewan dari aktivitas peternakan merupakan penyumbang emisi metana terbesar dari sektor Hasilpembakaran bahan bakar fosil berupa karbon dioksida, CO2 (gas rumah kaca) ternyata menjadi penyumbang terbesar dalam terjadinya pemanasan global. Para peneliti di bidang energi terus berupaya menemukan alternatif bahan bakar baru yang lebih ramah lingkungan. Pembakaranyang tidak sempurna ini menghasilkan gas-gas beracun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Penyumbang polusi terbesar, terutama di kota-kota besar dikarenakan emisi bahan bakar. Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh beberapa faktor, seperti desain konstruksi mesin dan sistem kontrol udara bahan bakar yang tidak ideal. Perlukalian ketahui bahwa pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan gas-gas sisa pembakaran. Kandungan utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon, serta sedikit senyawa belerang, nitrogen dan oksigen. Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Sementara itu pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan partikel padat yang dikenal dengan asap dan berisi butiran-butiran halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida, karbon dioksida, dan uap Dampakpembakaran bahan bakar terhadap lingkungan. Foto: Unsplash. Pembakaran bahan bakar yang menghasilkan minyak bumi hingga gas alam dapat memberikan banyak manfaat. Namun, dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan pun cukup besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diketahui bahwa pembakaran bahan bakar merupakan reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen. Rusiaadalah wilayah dengan cadangan gas terbesar di dunia. Bersama Amerika Serikat, keduanya adalah penghasil 40 persen dari total produksi gas di dunia. Ini sebabnya batu bara merupakan bahan bakar yang paling kotor. Bagi makhluk hidup khususnya manusia, partikel hasil pembakaran batu bara dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan penyakit Volumekarbon dioksida dan gas rumah kaca yang meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini merupakan sumber utama pemanasan global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir. Efek Pemanasan Global Selainsumber-sumber emisi dari hasil pembakaran bahan bakar fosil di atas, industri pengolahan hasil tambang, seperti Industri peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan SO X. Hal ini disebabkan karena elemen yang penting secara alami terdapat dalam bentuk logam sulfida seperti tembaga (CuFeS 2 dan Cu2 S ), Seng (ZnS 1xAA. p>Pemanfaatan batu bara dan biomassa untuk menghasilkan panas dan daya semakin meningkat seiring dengan kebutuhan energi yang semakin tinggi. Cadangan batu bara Indonesia yang sebagian besarnya adalah batu bara kualitas rendah, menarik untuk diteliti bersamaan dengan pemanfaatan biomassa. Sehingga tujuan dari studi ini adalah melakukan investigasi pengaruh perbandingan udara bahan bakar suatu tungku pembakaran bersama antara biomassa dan batu bara. Penelitian dilakukan secara simulasi computer menggunakan perangkat lunak ASPEN PLUS. Hasil dari penelitian menunjukkan pemodelan termodinamika dengan ASPEN PLUS mampu menyimulasikan pembakaran bersama antara biomassa dan batu bara. Penambahan biomassa menurunkan temperatur gas pembakaran dari 900°C menjadi 400°C sehingga menurunkan kadar NOx dan SOx. Pengaruh excess air menurunkan temperatur pembakaran. Efisiensi tungku pembakaran bersama antara biomassa dan batu bara diatas 60% dan dipengaruhi oleh komposisi campuran.